Minggu, 01 Desember 2013

Makalah Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Peserta Didik

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Permasalahan
Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan sistematis tentang fungsi-fungsi fisik dan praktis. Perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan pisikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari konsepsi, dan hasil dari interaksi proses biologis dan genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial, dan moral.
Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak (0-5 tahun).
Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan mulai mampu melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik, yaitu gerakan-gerakan berjalan, berlari, melompat dan meloncat, berjingkrak, melempar, menangkap, yang berhubungan dengan kekuatan yang lebih besar sebagai akibat pertumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain itu perkembangan juga ditandai dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara proporsional. Perkembagan fisik pada masa anak juga ditandai dengan koordinasi gerak dan keseimbangan berkembang dengan baik.
Masa dewasa, yang merupakan masa tenang setelah mengalami berbagai aspek gejolak perkembangan pada masa remaja. Selain itu, kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirasakan sejak usia enam bulan,  disaat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya.  Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku lainnya, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan kasih sayang, dengan seiring berkembangnya dalam segi  fisik dan psikomotor. Oleh karena itu, masa dewasa merupakan masa pematangan kemampuan dan karakteristik yang telah dicapai pada masa remaja.
Interaksi dengan orang lain, tidak hanya dialami anak di lingkungan keluarga. Proses pembelajaran di sekolah mau atau tidak mau pasti di pengaruhi oleh substansi-substansi seperti kurikulum pengajar atau guru, lingkungan belajar, dan evaluasi. Sering kali kita lupa dengan substansi-substansi ini dalam mendesain suatu pembelajaran.
Desain pembelajaran adalah tata cara yang di pakai untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dalam mendesain pembelajaran guru harus memperhatikan substansi -substansi ini agar siswa mengalami proses belajar dan pada akhirnya memperoleh hasil belajar yang menyenangkan.
Oleh kerena itu guru harus melihat, memperhatikan, mempertimbangkan, dan memprioritaskan tetang ciri siswa atau peserta didik, tujuan yang akan di capai, materi, pendekatan atau metode yang di gunakan, lingkungan belajar, dan evaluasi.
Peserta didik adalah organisme yang unik dan berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya (Wina sanjaya, 2006:54). Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak tidak sama. Proses pembelajaran dapat di pengaruhi oleh perkembangan dan pertumbuhan anak yang tidak sama itu, di samping karakteristik yang melekat pada diri anak, seperti sikap, penampilan, pemahaman, dan latar belakang.
Sebagai seorang guru, sangat perlu memahami pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Perkembangan pesta didik meliputi : perkembangan fisik, perkembangan pisikomotorik , dan perkembangan intelektual. Perkembangan fisik dan perkembangan psikomotorik mempunyai kontribusi yang kuat terhadap  perkembangan intelektual/kongnitif siswa.
Rancangan pembelajaran yang konduktif akan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang diinginkan.

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1.    Apa yang dimaksud dengan perkembangan fisik dan psikomotorik?
2.    Apa saja karakteristik perkembangan fisik, dan psikomotorik pada anak, remaja dan dewasa ?
3.    Bagaimana pengaruh perkembangan fisik dan psikomotorik terhadap tingkah anak, remaja dan dewasa ?
4.    Mengapa dan bagaimana perkembangan fisik dan psikomotorik pada peserta didik berpengaruh kepada penyelenggaraan pendidikan?

C.    Tujuan dan Manfaat Pembahasan
v    Tujuan Pembahasan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan :
1.    Mengetahui pengertian perkembangan fisik dan psikomotorik.
2.    Mengetahui karakteristik perkembangan fisik dan psikomotorik pada anak, remaja dan dewasa.
3.    Mengetahui pengaruh perkembangan fisik dan psikomotorik terhadap tingkah laku seseorang.
4.    Mengetahui implikasi perkembangan fisik dan psikomotorik terhadap penyelenggaraan pendidikan.
v    Manfaat Pembahasan
1.    Memberi gambaran tentang perkembangan fisik dan psikomotorik peserta didik beserta fakta – fakta yang mempengaruhinya.
2.    Memberi gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik.

D.    Metode Pembahasan
Pada makalah ini, metode pembahasan akan dijelaskan melalui :
§    Studi Literatur
Mencari bahan pembahasan dari beberapa sumber berupa buku mengenai karakteristik perkembangan fisik dan psikomotorik individu, serta implikasinya dalam dunia pendidikan.
§    Studi Dokumentasi
Mencari jurnal-jurnal serta informasi dari internet, yang berkaitan dengan pokok bahasan.
§    Presentasi
Menggunakan aplikasi power point, dengan media tambahan seperti laptop dan proyektor untuk memudahkan presentasi. Dipimpin oleh seorang moderator dan tiga orang pemateri.

BAB II
TINJAUAN TEORETIS
A.    Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik atau pertumbuhan biologis (biological growth) merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu. Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja.
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu:
·    Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi;
·    Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik;
·    Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis;
·    Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.

Menurut Seifert dan Hoffnung (1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti : pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat, hormon, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya).
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991: 51), urutan perubahan-perubahan fisik adaah sebagai berikut :
Pada anak perempuan :
1.    Pertumbuhan tulangtulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang).
2.    Pertumbuhan payudara.
3.    Tumbuh bulu halus berwarna gelap di kemaluan.
4.    Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
5.    Bulu kemaluan menjadi keriting.
6.    Menstruasi atau haid.
7.    Tumbuh bulu-bulu ketiak.
Pada anak laki-laki :
1.    Pertumbuhan tulang-tulang.
2.    Testis (buah pelir) membesar.
3.    Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap.
4.    Awal perubahan suara.
5.    Ejakulasi.
6.    Bulu kemaluan menjadi keriting.
7.    Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
8.    Tumbuh rambut-rambut halus di wajah.
9.    Tumbuh bulu ketiak.
10.    Akhir perubahan suara.
11.    Rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap.
12.    Tumbuh bulu di dada.
Bagi anak-anak usia sekolah dan remaja, pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal adalah sangat penting, sebab pertumbuhan / perkembangan fisik anak secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Secara langsung, pertumbuhan fisik akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Sedangkan secara tidak langsung, pertumbuhan/perkembangan fisik akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain.
B.    Karakteristik Perkembangan Fisik Peserta Didik
Dilihat dari segi pertumbuhan dan perkembangan fisik, pada usia sekolah dasar merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira dua tahun menjelang anak menjadi matang secara seksual pada saat mana pertumbuhan berkembang pesat. Masa ini sering juga disebut sebagai “periode tenang” sebelum pertumbuhan yang cepat menjelang masa remaja. Tetapi, hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan fisik yang berarti.
Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak (0-5 tahun)
Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan mulai mampu melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik, yaitu gerakan gerakan berjalan, berlari, melompat dan meloncat, berjingkrak, melempar, menangkap, yang berhubungan dengan kekuatan yang lebih basar sebagai akibat pertumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain itu perkembangan juga ditandai dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara proporsional. Perkembagan fisik pada masa anak juga ditandai dengan koordinasi gerak dan keseimbangan berkembang dengan baik.

Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak (5-11)
Perkembangan waktu reaksi lebih lambat dibanding masa kanak-kanak, koordinasi mata berkembang dengan baik, masih belum mengembangkan otot otot kecil, kesehatan umum relative tidak stabil dan mudah sakit, rentan dan daya tahan kurang.
·    Usia 8-9 tahun
Terjadi perbaikan koordinasi tubuh, ketahanan tubuh bertambah, anak laki laki cenderung aktifitas yang ada kontak fisik seperti berkelahi dan bergulat, koordinasi mata dan tangan lebih baik, sistim peredaran darah masih belum kuat, koordinasi otot dan syaraf masih kurang baik. Dari segi psiologi anak wanita lebih maju satu tahun dari lelaki
·    Usia 10-11 tahun
Kekuatan anak laki laki lebih kuat dari wanita, kenaikan tekanan darah dan metabolism yang tajam. Wanita mulai mengalami kematangan seksual (12 tahun). Lelaki hanya 5% yang mencapai kematangan seksual.

Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja
Pada masa remaja perkembangan fisik yang paling menonjol terdapat pada perkembangan, kekuatan, ketahanan, dan organ seksual. Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertumbuhan berat dan tinggi badan yang cepat, pertumbuhan tanda-tanda seksual primer (kelenjar-kelenjar dan alat-alat kelamin) maupun tanda-tanda seksual sekunder (tumbuh payudara, haid, kumis, dan mimpi basah, dan lainnya), timbulnya hasrat seksual yang tinggi (masa puberitas).

Karakteristik perkembangan fisik pada masa dewasa
Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu menjasdi sangat bervariasi seiring dengan pertumbuhan fisik. Laki-laki cenderung lebih baik kemampuan fisiknya dan gerakannya lebih terampil. Pertumbuhan ukuran tubuh yang proposianal memberikan kemampuan fisik yang kuat. Pada masa dewasa pertumbuhan mecapai titik maksimal. Pada masa ini pertumbuhan fisik mulai terhenti sehingga hasil dari pertumbuhan ini menentukan kemampuan fisik.
C.    Perkembangan Psikomotorik
Perilaku psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional antara neuronmuscular system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif, dan konatif).
Loree menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang bersifat universal harus di kuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal masa kanak-kanaknya ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehension). Kedua jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain (playing) dan bekerja (working).
Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku psikomotorik ialah (1) bahwa perkembangan itu berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks, dan (2) dari yang kasar dan global (gross bodily movements) kepada yang halus dan spesifik tetapi terkoordinasikan (finely coordinated movements).
(1)    Berjalan dan Memegang Benda
Keterampilan berjalan diawali dengan gerakan-gerakan psikomotor dasar (locomotion) yang harus dikuasainya selama tahun pertama dari kehidupannya. Keterampilan memegang benda, sampai dengan enam bulan pertama dari kelahirannya barulah merupakan gerakan meraih benda-benda yang ditarik ke dekat badannya dengan seluruh lengannya. Masa enam bulan kedua dari kelahirannya, jari-jemarinya dapat berangsur digunakan memungut dan memegang erat-erat benda, seraya memasukkan ke mulutnya. Setelah keterampilan berjalan bebas dikuasai, keterampilan memegang secara bebas dapat dicapai.
(2)    Bermain dan Bekerja
Mulai usia empat sampai lima tahun bermain konstruksi yang fantastik seperti menyusun alat-alat mainan tertentu, dapat beralih kepada berbagai betuk gerakan bermain yang ritmis dan dinamis, tetapi belum terikat dengan aturan-aturan tertentu yang ketat. Pada usia anak sekolah, permainan fantastik berkembang ke permainan yang realistik yang melibatkan gerakan yang lebih kompleks disertai aturan tertentu yang ketat. Pada usia remaja, kegiatan motorik sudah tertuju pada persiapan kerja, keterampilan menulis, mengetik, menjahit, dan sebagainya.
(3)    Proses Perkembangan Motorik
Faktor-faktor lingkungan alamiah, sosial, kultural, nutrisi dan gizi serta kesempatan dan latihan adalah hal-hala yang sangat berpengaruh terhadap proses dan produk perkembangan fisik dan perilaku psikomotorik.
D.    Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa kanak-kanak:
·    Usia 3 tahun
Tidak dapat berhenti dan berputar secara tiba-tiba atau secara cepat, dapat melompat 15-24 inchi, dapat menaiki tangga tanpa bantuan, dengan berganti kaki, dapat berjingkrak.
·    Usia 4 tahun
Lebih efektif mengontrol gerakan berhenti, memulai, dan berputar, dapat melompat 24-33 inchi, dapat menuruni tangga, dengan berganti kaki, dengan bantuan, dapat melakukan jingkarak 4 sampai 6 langkah dengan satu kaki.
·    Usia 5 tahun
Dapat melakukan gerakan start, berputar, atau berhenti secara efektif, dapat melompat 28-36 inchi, dapat menuruni tangga tanpa bantuan, berganti kaki, dapat melakukan jingkrak dengan sangat mudah.

Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa anak
Pada masa anak perkembangan keterampilan dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori:
·    Keterampilan menolong diri sendiri; Anak dapat makan, mandi, berpakain sendiri dan lebih lebih mandiri.
·    Keterampilan menolong orang lain; Keterampilan berkaitan dengan orang lain, seperti membersihkan tempat tidur, membersihkan debu dan menyapu.
·    Keterampilan sekolah; mengembangkan berbagai keterampilan yang diperlukan untuk menulis, menggambar, melukis, menari, bernyayi, dll.
·    Keterampilan bermain; anak belajar keterampilan seperti melemper dan menangkap bola, naik sepeda, dan berenang.

Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Pada Remaja
Keterampilan psikomotorik berkembang sejalan dengan pertumbuhan ukuran tubuh, kemampuan fisik, dan perubahan fisiologi. Pada masa ini, laki-laki mengalami perkembangan psikomotorik yang lebih pesat dibanding perempuan. Kemampuan psikomotorik laki laki cenderung terus meningkat dalm hal kekuatan, kelincahan, dan daya tahan. Secara umum, perkembangan psikomotorik pada perempuan terhenti setelah mengalami menstruasi. Oleh karna itu, kemampuan psikomotorik laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan.
Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Pada Masa Dewasa
Pada usia dewasa keterampilan dalam hal tertentu masih dapat ditingkatkan. Puncak dari perkembangan psikomotorik terjadi pada masa ini. Latihan merupakan hal penentu dalam perkembangan psikomotorik. Melalui latihan yang teratur dan terprogram, keterampilan yang maksimal akan dapat ditingkatkan dan dipertahankan. Karakteristik perkembagan psikomotorik ditandai dengan peningkatan keterampilan dalam bidang tertentu. Semua sistem gerak dan koordinasi dapat berjalan dengan baik.

E.    Implikasi Perkembangan Fisik dan Psikomotorik dalam Pendidikan
Pemahaman terhadap pekembangan fisik dan psikomotorik dapat memberikan manfaat yang besar dalam pendidikan. Implikasinya terhadap pendidikan berkaitan erat dengan perencanaan pendidikan. Pemahaman terhadap perkembangan ini, berguna untuk para pendidik dalam menyusun materi pendidikian yang sesuai dengan perkembangan peserta didiknya. Dengan begitu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih efektif dan efisien dapat berjalan dengan tepat.


BAB III ANALISIS

A.    Analisis Teoretis
Perubahan-perubahan dalam Tubuh
Perkembangan fisik dan motorik berkaitan dengan pertumbuhan biologi dimana dalam perkembangan tersebut diilustrasikan sebagai berikut :



Dari bagan tersebut, kita dapat menganalisis bahwa perkembangan fisik dan motorik terdiri dari perubahan-perubahan dalam tubuh, dimana perubahan tersebut mengarah kepada perkembangan atau pertumbuhan otak, system syaraf, organ indrawi, serta pertambahan tinggi dan berat tubuh. Tahap selanjutnya adalah perubahan-perubahan dalam cara individu menggunakan tubuhnya. Dimana perubahan tersebut meliputi perkembangan keterampilan gerak suatu individu serta perkembangan organ-organ seksual individu.
Tahap terakhir adalah perubahan dalam kemampuan fisik. Dalam tahap ini, terjadi penurunan-penurunan fungsi organ-organ tubuh, diantaranya jantung, penglihatan, dan sebagainya.
Secara garis besar, perkembangan fisik dan motorik suatu individu dari masa anak-anak menuju masa usia lanjut akan terjadi penurunan baik dalam kemampuan organ dalam tubuh maupun organ luar.

B.    Analisis Praktis
Dari konsep yang telah kita kaji sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa perkembangan fisik individu sejalan dengan perkembangan psikomotoriknya.
Terdapat  anak remaja yang duduk di bangku sekolah menengah atas, anak pertama aktif dalam kegiatan-kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Namun, anak kedua perkembangan psikomotoriknya cenderung pasif.
Dari kasus diatas, anak pertama yang cenderung aktif memiliki perkembangan yang sejalan dengan tahap-tahap perkembangan fisik dan psikomotorik yang telah dipaparkan sebelumnya. Namun, anak kedua yang cenderung pasif, dalam hal perkembangan psikomotorik tidak sejalan dengan tahap-tahap perkembangan fisik dan psikomotorik yang telah dipaparkan sebelumnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya kemampuan anak kedua dalam memaksimalkan potensi psikomotorik yang dimilikinya.
Adapun solusi dari masalah di atas, dibutuhkan seorang pembimbing yang dapat dipercaya oleh si anak dalam memberikan masukan-masukan positif yang dapat membantu si anak dalam mengembangkan kemampuan psikomotoriknya. Pembimbing tersebut harus mampu menganalisis kemampuan psikomotorik yang tidak ditunjukkan oleh si anak dan apa penyebab kurangnya kemampuan anak kedua dalam memaksimalkan potensi psikomotorik yang dimilikinya. Setelah mengetahui hal tersebut, si pembimbing diharapkan dapat mengaarahkan si anak untuk percaya bahwa ia mampu menunjukkan dan bisa mengoptimalkan potensi yang dia miliki. Sehingga perkembangan anak tersebut sejalan dengan tahap-tahap perkembangan fisik dan psikomotorik anak lainnya.



BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan kesimpulan sebagai berikut :
1.    Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja.
2.    Perkembangan psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional antara neuronmuscular system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif, dan konatif).
3.    Karakteristik perkembangan fisik individu sejalan dengan pertambahan usia. Semakin bertambah usia individu, maka fisiknya juga akan terus berkembang. Namun perkembangan ini hanya sampai batas optimal dan setelah melewati batas optimal dilanjutkan dengan penurunan kemampuan fisik tersebut.
4.    Sama halnya dengan perkembangan fisik, karekteristik perkembangan psikomotorik individu juga sejalan dengan pertambahan usia. Namun, beda halnya dengan perkembangan fisik yang akan terus berlanjut tanpa disadari, perkembangan psikomotorik akan berlanjut dan berkembang secara optimal jika dijalani dengan kesadaran dari individunya. Intinya, harus ada kesadaran individu untuk melatih dan menunjukkan kemampuan psikomotoriknya agar dapat berjalan optimal.
5.    Perkembangan fisik dan psikomotorik sangat berpengaruh terhadap tingkah laku individu. Karena dengan perkembangan tersebut, individu yang awalnya tidak mandiri dapat berkemabang terus hingga mampu mengatur kehidupannya sendiri tanpa bergantung kepada orang lain.
6.    Implikasinya Pekembangan fisik dan psikomotorik terhadap pendidikan berkaitan erat dengan perencanaan pendidikan. Pemahaman terhadap perkembangan ini, berguna untuk para pendidik dalam menyusun materi pendidikian yang sesuai dengan perkembangan peserta didiknya.

B.    Rekomendasi
Perkembangan fisik pasti sejalan dengan perkembangan psikomotorik individu. Oleh karena itu, individu yang sedang mengalami proses perkembangan fisik dan psikomotorik harus mampu menyeimbangkan perkembangan fisik dan psikomotoriknya tersebut dengan mengoptimalkan potensi yang dia miliki, misalnya dengan aktif mengikuti kegiatan intrakurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler baik formal maupun informal. 

Related Post



Tidak ada komentar:

Posting Komentar