Kondisi breakout jika dapat diantisipasi dengan baik akan sangat menguntungkan karena biasanya memiliki pergerakan yang panjang. Terjadinya breakout diakibatkan karena adanya tekanan jual atau beli yang kuat dalam waktu singkat dan memiliki volume besar. Ini bisa terjadi karena beberapa hal:
- News atau perubahan fundamental yang signifikan.
- Tekanan bullish atau bearish yang lama tertahan.
- Munculnya trend baru setelah fase pergerakan sideways / konsolidasi.
- Patahnya suatu trend yang sedang berlangsung.
Ini adalah ilustrasi dari breakout yang terjadi karena munculnya suatu news atau rilis dari data-data ekonomi / finansial suatu negara. Jika news tersebut cukup signifikan dan berdampak pada persepsi pelaku pasar maka harga bisa bergerak dengan cepat, entah naik ataupun turun. Cara yang biasa digunakan untuk menangkap breakout ini adalah dengan melakukan straddle atau memasang stop-buy dan stop-sell sekaligus.
Gambar diatas adalah ilustrasi dari terjadinya breakout akibat tekanan bearish yang tertahan. Ini tergambar dari munculnya pola segitiga menurun (descending triangle). Cara yang biasa digunakan adalah dengan memasang stop-sell (jika tekanan bearish) atau stop-buy (jika tekanan bullish).
Ilustrasi di atas menggambarkan munculnya sebuah trend baru setelah pergerakan yang sideways atau terkonsolidasi di level tertentu. Munculnya trend baru ini biasanya akan mengundang masuknya volume transaksi yang cukup besar sehingga pergerakannya bisa cukup jauk. Dalam keadaan seperti ini anda cukup masuk bertransaksi dengan mengikuti arah trend baru yang terbentuk dan tunggu sampai target profit tercapai.
Suatu trend tidak mungkin berlangsung terus-menerus, ada masanya trend tersebut berubah dan berbalik arah. Dalam keadaan seperti ini banyak sekali pelaku pasar yang tidak siap dan terpaksa harus merugi karena terkena stop-loss. Jika ini terjadi, upayakan bersikap tenang sambil menunggu pembalikan arah terkonfirmasi lalu kembali masuk bertransaksi mengikuti arah trend yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar